Cisadane “Absen” di Lambang Kota Tangerang Selatan

| Rabu, 04 Januari 2012

Setiap daerah (kota, kabupaten atau provinsi) di Indonesia mempunyai lambang daerah masing-masing. Lambang daerah tersebut menggambarkan sejarah, karakteristik dan cita-cita yang ingin dicapai oleh daerah tersebut.

Biasanya juga lambang daerah di Indonesia agak rumit . Sepengetahuan saya, hanya kota Bandung dan Surabaya yang mempunyai lambang daerah yang cukup sederhana.

Ketiga daerah yang memakai nama Tangerang ; Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan juga mempunyai lambang daerah sendiri. Lambang daerah untuk ketiganya dapat dilihat di gambar dibawah :

tgr

Lambang Kabupaten Tangerang, mempunyai unsur : Benteng, Topi Bambu, Padi dan Kapas, Aliran Sungai dan Pita. Benteng tak terlepas dari sejarah Tangerang yang dulu terkenal bernama Benteng. Sedangkan Topi Bambu menurut sejarah merupakan produk andalan dari Tangerang di masa lampau.

Lambang Kota Tangerang terdiri dari Runway, Roda Gerigi, Aliran Sungai , Padi Kapas dan Pita. Runway dikarenakan posisi Bandara Soekarno Hatta yang terletak di kota Tangerang. Roda gerigi menggambarkan Tangerang sebagai kota industri.

Untuk lambang Kota Tangerang Selatan, tidak banyak hal yang saya ketahui. Mencoba mencari referensi online juga tidak ketemu. Unsur utama yang terdapat adalah rumah, padi kapas, bintang dan pita. Padi dan kapas merupakan unsur yang “umum” ditemukan di lambang daerah, menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan. Sedangkan buku mungkin menggambarkan sekolah atau universitas yang banyak terdapat di Tangerang Selatan.

Dari lambang Kota Tangerang Selatan, ada satu hal yang menjadi pertanyaan bagi saya.

Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang kompak untuk memasukkan sungai Cisadane kedalam lambang daerahnya.

Namun saya tidak menemukannya di lambang Kota Tangerang Selatan.

Secara geografis, sungai Cisadane juga mengalir di Kota Tangerang Selatan, sama halnya seperti Kabupaten dan Kota Tangerang. Dan secara historis perkembangan Tangerang juga tidak bisa dilepaskan dari keberadaan sungai Cisadane.

Pasti ada alasan mengapa sungai Cisadane tidak dimasukkan kedalam lambang Kota Tangerang Selatan.

Satu hal yang terlintas di pikiran saya, mungkin karena peranan dari Sungai Cisadane yang dianggap sudah tidak signifikan. Sungai Cisadane tidak lagi sebagai urat nadi perkembangan kota. Sehingga akhirnya pembuat lambang Kota Tangerang Selatan tidak memasukkannya ke dalam lambang.

Menurut anda ?

(Kon. AGS/Ed. ROS)

Referensi :

1. http://www.infotangerang.com/detailKota.php?no=58

2. http://www.depdagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/36/name/banten/detail/3603/tangerang

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲